Ya, kita sama-sama telah tahu. Inilah logo yang kerap disebut “The David Star” atau Bintang David. Ini simbol legendaris kaum Yahudi. (Tetapi
sebenarnya, simbol seperti itu tidak tepat disebut “Bintang David” atau
“Bintang Dawud”, sebab Nabi Dawud As itu Nabi ajaran Tauhid, bukan
sosok pembela ajaran-ajaran Yahudi seperti selama ini. Ini hanyalah
kepalsuan klaim orang Yahudi saja).
Secara umum lambang
Yahudi ini terdiri dari lingkaran dan dua segitiga yang menghadap ke
atas dan ke bawah. Tetapi lingkaran nya dibuang saja, dianggap tidak
ada. Jadi, tinggal bentuk dua segitiga yang saling menghadap ke atas dan
ke bawah. Logo seperti ini banyak muncul dalam Logo-Logo Perusahaan, Organisasi, atau Lembaga. Tetapi bentuknya kerap kali disamarkan. Contoh di bawah ini:
Bahkan logo salah satu Partai Islam
yang terkenal pun, yang warna dominan nya hitam dan kuning, kalau
dilihat secara sekilas (Snapshot) akan terlihat karakter bentuk simbol “Bintang Yahudi”.
Cara menelitinya, coba ujung-ujung dua gambar bulan sabit yang
bertolak-belakang itu ditarik garis lurus. Kemudian dari ujung-ujung itu
pula tarik garis ke atas dan ke bawah, ke titik pusat gambar bulir
padi, dan ke titik pusat pangkal bulir. Nanti, akan terlihat jelas,
bahwa bentuk luar logo partai ini serupa dengan “Bintang Yahudi”. (Sejak menyadari hal ini, saya tidak memperkenankan ada logo itu di rumah Saya).
Apa makna lambang dua segitiga berhadap-hadapan pada “Bintang David” (lebih tepat dibaca: Bintang Yahudi) ???
Dari informasi yang beredar selama ini, ada penafsiran sebagai berikut:
Lambang segitiga yang ujungnya menghadap ke bawah, itu menggambarkan PIRAMIDA MESIR; sedangkan gambar segitiga yang ujungnya ke atas, itu menggambarkan BUKIT ZION di Israel. Intinya, lambang itu mencerminkan kehancuran peradaban Mesir Fir’aun dan bangkitnya peradaban Zionisme (Yudaisme).
Maka ketika ada
partai politik di Indonesia yang memakai simbol “Segitiga” dengan
memakai empat jari, dua jempol dan dua telunjuk, ini menggambarkan
konsep SEGITIGA yang menghadap ke atas. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Mohon maaf saya memakai gambar artis. (Nanti kalau ada gambar lain yang lebih baik, insya Allah diganti).
Simbol partai pemenang pemilu 2009. Tampak empat jari membentuk segitiga menghadap ke atas.
Kaum Yahudi modern
sangat terkenal dengan simbol-simbol. Sampai ada studi tersendiri yang
mengkaji soal simbol-simbol itu. Simbol yang ditampakkan di depan umum,
adalah semacam “deklarasi” bahwa organisasi, kelompok, perusahaan tertentu masih satu bagian dari gerakan Zionisme internasional.
Kalau dalam Islam kita mengenal Prinsip Tazkiyyah (rekomendasi).
Biasanya Ulama, Dewan Ulama, atau Organisasi Islam memberi rekomendasi
tertentu kepada pihak-pihak yang disetujui atau disukai. Kalau dalam
gerakan Yahudi modern, caranya dengan membuat simbol-simbol yang intinya
bermuara kepada simbol “Bintang Yahudi”. Siapa yang memakai simbol itu dianggap sebagai kawan, siapa yang tidak memakai, dianggap orang luar.
Namun ada keunikan dari simbol “Bintang Yahudi” itu. Ternyata maknanya, bukan hanya simbol keruntuhan Piramida Mesir dan bangkitnya Bukit Zion. Ada satu lagi makna yang sangat besar, yang jarang disadari oleh banyak orang. Makna apakah itu?
Ternyata, Lambang “Bintang Yahudi” itu bermakna, bahwa kaum Yahudi modern siap menggantikan peradaban Mesir kuno yang telah runtuh. Jadi hadirnya peradaban Bukit Zion bukanlah untuk menghancurkan peradaban Piramida Mesir, tetapi untuk menggantikannya.
Cara pemaknaannya sebagai berikut:
[=] Bahwa kedua peradaban, Bukit Zion dan Piramida Mesir, itu sama-sama PERADABAN PAGANISME
yang memiliki misi besar untuk melawan Allah Ta’ala. Anda masih ingat
bagaimana keangkuhan Fir’aun kepada Allah? Nah, keangkuhan sejenis itu
pula yang ada pada diri kaum Yahudi. Kedua peradaban sama-sama merupakan
peradaban musyrik dan melawan Allah Ta’ala.
[=] Gambar kedua
segitiga itu sama persis, sama dan sebentuk. Hanya arahnya yang berbeda.
Itu artinya, inti ajaran yang dipeluk kaum Yahudi modern sama persis
dengan ajaran Mesir kuno. Hanya sifat peranannya berbeda. Peradaban
Mesir kuno sudah runtuh, dan kini diganti peradaban Zionisme modern.
[=] Banyak sekali
warisan Simbol, Pengetahuan, Spiritualisme, yang diadopsi kaum Yahudi
dari peradaban Mesir. Hal ini sudah dikenal luas oleh para peneliti.
Seperti contoh, simbol “Sun God” (Dewa Matahari) seperti yang terlihat pada logo kartu prabayar Mentari. Itu diadopsi dari khazanah ritual Mesir kuno.
[=] Dulu Mesir
menguasai dunia dengan simbolisasi Piramida Mesir-nya. Maka kini Yahudi
menguasai dunia, dengan simbolisasi Bukit Zion-nya. Sama saja, tidak ada
bedanya.
Jadi, hubungan Yahudi modern dengan Mesir bukanlah hubungan ANTAGONIS, seperti yang disangka banyak orang. Tidak sama sekali. Hubungan keduanya, adalah hubungan SALING MEWARISI, saling menggantikan peranan mereka dalam menguasai dunia.
Harus diingat
dengan sangat jelas. Kaum Yahudi modern bukanlah pengikut Musa As. Kalau
mereka ikut Musa, tentu mereka akan menerima konsep Islam dan menjadi
Muslim. Yahudi modern adalah Pengikut Akidah Samiri, Sang Pembuat Patung “Sapi Betina”. Sedangkan sapi betina sebagai sembahan itu diwariskan dari Khazanah Spiritualisme Bangsa Musyrik
Mesir kuno. Maka itu, bukan suatu hal yang kebetulan ketika Mesir
menjadi Negara Muslim pertama yang mengakui eksistensi negara Israel.
Lalu hal apa lagi yang sangat Fundamental?
Anda harus ingat, bahwa peradaban Mesir Fir’aun dulu bukan hanya sangat memusuhi Tauhid. Disana juga berkembang pesat praktik PENINDASAN MANUSIA,
yaitu dalam bentuk perbudakan kaum Bani Israil. Konsekuensinya,
peradaban Yahudi modern yang saat ini menguasai dunia, ia juga akan
melahirkan sangat banyak PERBUDAKAN MANUSIA, dengan segala bentuknya.
Secara Riil,
perbudakan itu benar-benar kita rasakan. Meskipun istilahnya tidak
menggunakan kata “perbudakan”. Coba lihat, banyak manusia modern saat
ini diperbudak oleh profesi, jabatan, uang, materi, seks, sepakbola,
musik, film, TV, facebook, dan sebagainya. Semua urusan itu dianggap
lebih penting dari agama, lalu mereka pun diperbudak oleh urusan-urusan
itu semua. Ini kenyataan kan?
Bahkan, perbudakan
dalam arti sebenarnya saat ini mulai berkembang. Ada manusia
diperjual-belikan, wanita diperjual-belikan, anak-anak
diperjual-belikan, bahkan janin dalam kandungan juga diperjual-belikan. Na’udzubillah min dzalik. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Ini adalah realitas yang kita saksikan saat ini.
Lalu bagaimana solusinya?
Solusinya: kembali kepada Ajaran Kitabullah
dan As Sunnah Semurni-murninya, kembali kepada Manhaj Nabi Saw, kembali
kepada teladan para Shahabat Ra. Mengapa demikian? Sebab, merekalah
dulu yang sanggup menghancurkan peradaban Yahudi di Madinah
sehancur-hancurnya. Tidak ada yang lebih ditakuti oleh Yahudi, selain
kalangan yang mereka sebut sebagai “Muslim Ortodoks”. Yaitu kalangan Islam yang sangat komitmen dengan Kitabullah dan Sunnah Nabawiyyah.
Mudah-Mudahan Sobat-Sobat Mengerti dan Bisa Menyerapai dari Inti Artike Ini
Sumber Artikel : ProgramDajjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar