Sabtu, 29 Maret 2014

Ada Apa di Dalam Ka'bah ??

Tak sembarang orang
yang bisa memasuki
Ka'bah. Oleh sebab itu,
banyak yang bertanya,
apa sebenarnya yang
ada dalam Ka'bah itu ?
Apa benar dalam Ka'bah
masih tersimpan
berhala-berhala zaman
dulu sebagaimana yang
dituduhkan kaum
perusak Islam?
Sebagaimana yang
diperlihatkan
dokumenter Kerajaan
Arab Saudi, isi dalam
Ka'bah hanya berupa
ruangan kosong.
Bahagian dalam Ka'bah
terdapat tiga pilar dari
kayu gaharu terbaik.
Panjang satu pilar
sekitar seperempat
meter atau setengah
meter berwarna
campuran antara merah
dan kuning. Ketiga pilar
ini berjejer lurus dari
utara ke selatan.
Pada awal abad ini (tahun 2000-an), bagian
bawah ketiga pilar retak yang kemudian
diperbaiki dengan diberi
kayu melingkar di
sekelilingnya. Ketiga pilar ini dibuat atas inisiatif Abdullah ibn Al Zubair tiga abad yang lalu.
Meski demikian,
ketiganya masih tetap
kokoh hingga saat ini.
Atap dalam Ka'bah
penuh dengan ukiran-
ukiran mengagumkan,
selain diberi lampu-
lampu indah yang
terbuat dari emas mumi
dan dari perhiasan-
perhiasan indah lainnya.
Lantai Ka'bah dibuat dari
batu pualam putih.
Dinding Ka'bah bagian
dalam dibalut dengan
batu pualam warna-
warni dan dihiasi dengan ukiran bergaya Arab.
Terdapat tujuh papan
yang menempel di
dinding ini yang
bertuliskan nama-nama
orang yang pernah
merenovasi atau
menambahkan sesuatu
yang batu di dalam
Ka'bah atau Masjidil
Haram.
Dikatakan bahwa
tembok Syadzarwan
adalah bangunan
tambahan pada Ka'bah
yang dikerjakan oleh
kaum Quraisy. Menurut
mazhab Syafi'i dan
Maliki, tembok
Syadzarwan termasuk
bagian Ka'bah, sehingga
jamaah haji yang
bertawaf harus berada
di luarnya. Pendapat
sebaliknya dikatakan
oleh mazhab Hanafi.
Menurut mereka,
tembok Syadzarwan
bukan merupakan
bagian Ka’bah.
Adapun mazhab Hanbali
memilih berada di antara
dua pendapat di atas.
Menurut mereka,
menjauhi tembok itu
sangat dianjurkan,
tetapi seandainya
jamaah melakukan
tawaf di dalamnya
maka tawafnya tetap
sah dan tidak sampai
rusak.Yang jelas, belum
diketahui secara pasti
kapan pertama kali
tembok Syadzarwan
dibangun. Setiap kali
Masjidil Haram dipugar,
tempat-tempat di
sekitarnya juga dipugar.
Yang pasti, tembok
Syadzarwan mengalami
pemugaran pada tahun
542 H, 636 H 660 H, dan
1010 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts