Rabu, 26 Maret 2014

Pemprov Sumsel akan kawinkan kerbau lokal dengan kerbau Italia

Pemprov Sumsel akan kawinkan kerbau lokal dengan kerbau Italia

Merosotnya perkembangbiakan kerbau Sumatera Selatan atau yang kerap dikenal dengan kerbau Pampangan, membuat Gubernur Sumsel Alex Noerdin resah. Dia pun menyarankan agar kerbau Pampangan belajar dari kerbau Itali.
Kabiro Humas dan Protokol Setda Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengungkapkan, pihaknya miris melihat kerbau Pampangan yang masuk dalam beberapa spesies kerbau Indonesia tidak terurus sehingga mengalami penurunan perkembangan. Oleh karena itu, pihaknya akan menindaklanjuti saran pimpinannya itu dengan membangun pusat pengembangan kerbau Pampangan di Kabupaten Ogan Ilir pada 2015 mendatang. 
Pengembangan ini akan mengikuti cara yang dilakukan di Italia bahkan akan mengambil sperma kerbau Italia.
"Nanti sperma kerbau Italia ini akan dikawinkan dengan kerbau kita, jadi hasilnya lebih bagus. Kita sudah matangkan rencana itu. Kita akan pelajari bagaimana pengolahannya," ungkap Irene, Rabu (26/3).
Irene menjelaskan, ketertarikannya untuk belajar dari Italia karena pemerahan susu kerbau menggunakan mesin dan diolah di tempat itu juga.
"Nanti kita membuat susu mozarella seperti di Italia, keju, yoghurt, dan makanan lain berbahan baku susu kerbau," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Sumsel, Max Sulistyo menambahkan, potensi susu kerbau Pampangan sudah lama dilirik pemerintah pusat. Bahkan, kerbau Pampangan ditetapkan sebagai salah satu sumber daya genetik yang harus dilestarikan dan dikembangkan.
Dia menambahkan, jumlah populasi kerbau di Sumsel saat ini sebanyak 5 ribu ekor. Satu ekor kerbau bisa menghasilkan 1,5 liter susu perharinya. Sedangkan harga susu kerbau bisa dua kali lipat dari harga susu sapi.
"Selama ini peternak mengolah air susu kerbau untuk pembuatan gula puan, sagon dan minyak samin. Namun, masih dilakukan secara tradisional," pungkasnya.(merdeka/26/3/14) Merosotnya perkembangbiakan kerbau Sumatera Selatan atau yang kerap dikenal dengan kerbau Pampangan, membuat Gubernur Sumsel Alex Noerdin resah. Dia pun menyarankan agar kerbau Pampangan belajar dari kerbau Itali.
Kabiro Humas dan Protokol Setda Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengungkapkan, pihaknya miris melihat kerbau Pampangan yang masuk dalam beberapa spesies kerbau Indonesia tidak terurus sehingga mengalami penurunan perkembangan. Oleh karena itu, pihaknya akan menindaklanjuti saran pimpinannya itu dengan membangun pusat pengembangan kerbau Pampangan di Kabupaten Ogan Ilir pada 2015 mendatang.
Pengembangan ini akan mengikuti cara yang dilakukan di Italia bahkan akan mengambil sperma kerbau Italia.
"Nanti sperma kerbau Italia ini akan dikawinkan dengan kerbau kita, jadi hasilnya lebih bagus. Kita sudah matangkan rencana itu. Kita akan pelajari bagaimana pengolahannya," ungkap Irene, Rabu (26/3).
Irene menjelaskan, ketertarikannya untuk belajar dari Italia karena pemerahan susu kerbau menggunakan mesin dan diolah di tempat itu juga.
"Nanti kita membuat susu mozarella seperti di Italia, keju, yoghurt, dan makanan lain berbahan baku susu kerbau," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Sumsel, Max Sulistyo menambahkan, potensi susu kerbau Pampangan sudah lama dilirik pemerintah pusat. Bahkan, kerbau Pampangan ditetapkan sebagai salah satu sumber daya genetik yang harus dilestarikan dan dikembangkan.
Dia menambahkan, jumlah populasi kerbau di Sumsel saat ini sebanyak 5 ribu ekor. Satu ekor kerbau bisa menghasilkan 1,5 liter susu perharinya. Sedangkan harga susu kerbau bisa dua kali lipat dari harga susu sapi.
"Selama ini peternak mengolah air susu kerbau untuk pembuatan gula puan, sagon dan minyak samin. Namun, masih dilakukan secara tradisional," pungkasnya.(merdeka/26/3/14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts