Rabu, 26 Maret 2014

Tandur = Tanam Mundur, Cara Menanam Padi Yang Diajarkan Bangsa Jepang Ketika Penjajahan

Makan nasi tiap hari, tapi perlu tahu juga cara menanamnya. Orang yang menanam padi/pari orang sering menyebutnya Nandur atau Tandur. Tandur itu berasal dari istilah Tanam Mundur. Cara menamnya dengan membungkuk dan berjalan mundur. Sehingga dengan begitu maka tanaman padi tidak terinjak oleh kaki petani. Untuk membuat tanaman padi menjadi rapi dan lurus maka digunakan bambu yang panjang dalam menanam bibit padi.

Teknik ini dulunya diajarkan oleh bangsa Jepang ketika penjajahan. Sebelumnya masyarakat kita masih menanam secara acak. Jepang menduga cara tanam seperti itu yang menyebabkan produktivitas padi tidak tinggi. Mereka pun meneliti ternyata jarak ideal untuk menanam bibit tersebut adalah 20 cm. Bangsa Jepang cukup tegas dalam menanam padi, ketika bangsa kita jaman dulu tidak mengikuti maka akan mendapatkan hukuman. Karena hasil yang baik ini maka sampai saat ini teknik tersebut masih diterapkan oleh masyarakat kita.

Tahu tidak, bahwa Petani di Jepang menduduki status yang tinggi, bahkan dibawahnya Samurai. Mereka begitu menghargai petani. Meskipun secara ekonomi petani masa itu taraf ekonominya dibawah pedagang, pengrajin, pegawai. Seperti nya berbeda dengan bangsa kita ya. Petani bahkan menjadi profesi yang tidak membanggakan. Bahkan seorang petani pun berharap anaknya kerja kantoran atau kerja di kota dan jangan seperti bapaknya jadi petani. Mindset seperti ini sangat banyak di bangsa kita. Lahan pertanian dan sawah pun saat ini jauh berkurang, berganti menjadi bangunan, perumahaan. Mereka menjual untuk kebutuhan sehari-hari, membiayai anak sekolah atau karena iming-iming harga tanah yang menarik para developer properti.

Jika profesi petani masih dianggap sebelah mata, maka tidak heran kenapa bangsa yang Makmur Loh Jinawi, dikaruniai tanah yang subur tetapi tidak belum bisa swasembada pangan dan selalu harus impor. Beras yang kita makan setiap harinya pun masih harus beli dari negara tetangga.

Semoga menjadi perhatian bangsa ini. Berharap taraf kesejahteraan petani di Indonesia akan lebih baik. Mari kita mulai dengan langkah sederhana, membeli produk-produk lokal bangsa kita sendiri. Saya selalu bangga dan salut ketika melihat mbah-mbah tua yang masih rajin menanam padi di sawah, mereka masih kuat mengangkat cangkul, menjaga sawahnya agar sawahnya nanti tumbuh subur dan menghasilkan untuk dia dan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts